6 Jenis Investasi Reksadana untuk Pemula
Reksadana menjadi salah satu bentuk investasi yang cocok bagi para pemula. Investasi reksadana untuk pemula ini dapat dimulai dengan modal yang terjangkau. Adapun tingkat risiko investasi jenis ini juga cukup beragam. Berikut ini beberapa jenis investasi reksadana yang cocok bagi para pemula yang belum memiliki keahlian terkait menghitung risiko investasi:
1. Reksadana Pasar Uang
Merupakan bentuk investasi reksadana untuk pemula yang cukup direkomendasikan yaitu reksadana pasar uang. Risiko dari investasi ini sangat rendah, salah satunya adalah melalui deposito dan obligasi jangka pendek. Adapun reksadana pasar uang sendiri merupakan investasi yang terjamin kenyamanan apalagi jika dibandingkan dengan investasi reksadana lainnya.
Selain memiliki tingkat risiko yang minim, investasi ini cocok dilakukan di berbagai keperluan jangka pendek atau kurang dari 1 tahun. Oleh karena itu, tidak tepat jika ditujukan sebagai dana pensiun sebab dana yang diinvestasikan tidak dapat berkembang secara maksimal. Keuntungan dari reksadana jenis ini mulai dari 4,5% hingga 5,5% per tahun.
2. Reksadana Pendapatan Tetap
Investasi reksadana yang satu ini adalah bentuk investasi yang dilakukan 1 hingga 3 tahun. Pada investasi ini, dana akan diinvestasikan pada produk keuangan minim resiko dengan keuntungan yang cukup stabil. Adapun tingkat risiko pada jenis investasi reksadana satu ini adalah rendah hingga menengah.
Walaupun memiliki risiko yang lebih tinggi daripada bentuk reksadana pasar uang, namun reksadana cukup populer di kalangan investor. Adapun tujuan dari reksadana ini yaitu agar bisa menghasilkan tingkat return yang lebih stabil. Keuntungan per tahun dari reksadana pendapatan tetap yaitu 7% hingga 9%.
3. Reksadana Campuran
Pada reksadana campuran, semua dana akan diinvestasikan ke berbagai macam investasi. Mulai dari yang memiliki tingkat risiko rendah ataupun tinggi seperti saham, obligasi maupun deposito. Adapun jenis investasi ini mengalokasikan dana investor ke dalam bentuk kombinasi saham dan obligasi.
Adapun jangka waktu investasi reksadana campuran adalah 3 sampai 5 tahun. Sedangkan tingkat risiko yang terdapat pada jenis investasi ini yaitu menengah atau di bawah reksadana saham. Walaupun tingkat resikonya terbilang tinggi, namun tingkat pengembalian modal juga tinggi.
4. Reksadana Saham
Investasi reksadana untuk pemula yang menawarkan keuntungan tinggi adalah reksadana saham. Keuntungan di reksadana saham terbilang paling tinggi karena pasar saham bersifat sangat fluktuatif. Akan tetapi jenis reksadana yang satu ini memiliki tingkat risiko yang tinggi apabila dibandingkan dengan reksadana lainnya.
Biasanya investasi ini dilakukan oleh investor yang berani mengambil risiko. Jika ingin investasi di atas 5 tahun maka reksadana saham sangat cocok. Umumnya, jenis investasi ini digunakan untuk mempersiapkan dana pensiun, pendidikan anak dan lainnya. Walaupun demikian, reksadana saham kurang cocok jika ditujukan untuk mengumpulkan DP rumah.
5. Reksadana Indeks
Reksadana ini ditujukan bagi investor yang menginginkan keterbukaan mengenai investasi yang dilakukan. Jenis reksadana ini merupakan reksadana yang menggunakan portofolio investasi dengan mengacu pada indeks tertentu. Contohnya adalah indeks obligasi atau indeks saham.
Misalnya, ketika manajer investasi memilih indeks LQ45 maka di dalamnya tersedia saham likuid sebanyak 45 saham. Artinya isi reksadana indeks yang dipilih adalah tiruan dari saham di LQ45. Jika berbicara terkait tingkat risiko, maka reksadana indeks ini memiliki tingkat risiko tinggi. Adapun jangka waktu investasi lebih tepat untuk jangka panjang atau di atas 5 tahun.
6. Reksadana Terproteksi
Merupakan salah satu bentuk reksadana yang menawarkan proteksi apabila jatuh tempo sebanyak 100%. Biasanya digunakan untuk investasi di instrumen surat utang atau obligasi. Seperti obligasi pemerintah maupun obligasi korporasi. Jangka waktu serta masa penawaran dari reksadana terproteksi sesuai dengan reksa dana terproteksi yang dibeli.
Untuk mengajukan investasi reksadana terproteksi maka nasabah harus disiplin dalam menempatkan uang hingga jatuh tempo. Artinya nasabah tidak boleh gagal dalam pembayaran. Nasabah harus memegang reksadana yang sudah dibeli dan tidak menariknya hingga jatuh tempo. Dengan demikian nasabah akan mendapatkan proteksi 100%.
6 Jenis Investasi Reksadana untuk Pemula
Itulah beberapa jenis investasi reksadana untuk pemula yang direkomendasikan. Setelah mengetahui jenis investasi reksadana tersebut, pastikan untuk memilihnya sesuai dengan profil risiko. Apakah investor termasuk tipe konservatif, moderat atau agresif. Bagi pemula, pastikan untuk menghindari tipe reksadana yang menawarkan keuntungan besar, karena tipe ini memiliki tingkat risiko yang tinggi.
Baca juga :